- Wahai ayahku, engkau telah kukafani dengan sebungkus kafan, tetapi masihkah engkau mengenakan kafan itu besok? Aku telah meletakkan tubuhmu yang segar bugar dalam kubur, masih bugarkah engkau atau sudah mulai digerogoti cacing?
- Ayahku, orang-orang alim mengatakan, bahwa semua hamba besok akan ditanya tentag imannya. Di antara mereka ada yang bisa menjawab, tetapi ada yang cuma membisu. Adakah ayah nanti bisa menjawab, atau hanya membisu?
- Ayahku, orang alim berkata, bahwa kuburan itu bisa dibuat menjadi luas atau sempit. Bagaimanakah kuburan ayah, bertambah luaskah, atau bertambah menyempit?
- Ayahku, orang alim pun berkata, bahwa kain kafan orang yang meninggal ada yang diganti dengan kain kafan surga dan ada pula yang dari neraka, Kain kafan darimana yang ayah gunakan sekarang?
- Ayahku, orang alim berkata, bahwa kuburan itu merupakan secuil taman dari taman di surga, tapi bisa juga merupakan sebuah lubang dari lubang neraka. Yang kupikirkan, bagaimana kuburan ayah sekarang? Taman surgakah, atau lubang neraka?
- Ayahku, orang alim berkata bahwa liang kubur bisa menghangati mayat dengan memeluknya seperti pelukan ibu kepada anaknya, tetapi bisa juga merupakan lilitan erat yang meremukkan tulang-tulang si mayat. Bagaimanakah keadaan tubuh ayah sekarang, pelukan manakah yang ayah rasakan?
- Ayahku, orang alim berkata, orang yang di kebumikan itu ada yang menyesal mengapa dahulu semasa hidupnya tidak memperbanyak amalan yang bagus, tetapi malahan mengumbar maksiat. Yang kutanyakan pada ayah, apakah ayah termasuk yang menyesal karena perbuatan maksiat, ataukah yang menyesal karena sedikit melakukan amal kebagusan?
- Ayahku, dahulu setiap aku memanggilmu tentu engkau menjawab, tetapi kini engkau kupanggil-panggil tak lagi mau menjawabku. Engkau kini telah berpisah denganku dan tak bersua lagi sampai hari kiamat, semoga Allah tidak menghalangi perjumpaanku denganmu."
"Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya"
Tidak diragukan lagi bahwa kita akan mati, tidak peduli sesehat apapun kita sekarang, akhirnya akan mati juga. Oleh karena itu, mati tidak perlu kita takuti karena pasti terjadi, tetapi kita perlu takut pada apa yang akan terjadi setelah mati.
Sehubungan dengan ini, Nabi kita yang mulia bersabda :
Sehubungan dengan ini, Nabi kita yang mulia bersabda :
Seseungguhnya kubur adalah permulaan dari tempat-tempat akhirat. Kalau pemiliknya selamat darinya, maka apa yang ada sesudah itu lebih mudah baginya. Kalau pemiliknya tidak selamat darinya, maka apa yang ada sesudahnya adalah akan lebih berat lagi."
Allahu 'alam
(from sentuhan kalbu melalui kultum by Ir Permadi Alibasyah)
(from sentuhan kalbu melalui kultum by Ir Permadi Alibasyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar